WELCOME TO MY BLOG.............

Silahkan tinggalkan komen sesuka kamu
topbella

Jumat, 01 Juli 2011

Konsep Dasar Biaya


KONSEP DASAR BIAYA

A. Konsep Biaya
Bab ini menyajikan konsep dasar akuntansi biaya dan memperkenalkan akuntansi biaya sebagai Sistem Informasi. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur. Akuntan telah mendifinisikan biaya sebagai “nilai tukar, pengeluaran pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain.”
Sering kali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense). Beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa. Isrtilah biaya menjadi lebih spesifik bila deskripsinya dimodifikasi menjadi biaya langsung, biaya utama (prime cost), biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, biaya terkendali (controllable cost), biaya produk, biaya periode, biaya bersama (joint cost), biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam (sunk cost), atau biaya tunai (out of pocket), Setiap modifikasi mengimplikasikan atribut-atribut tertentu yang terpenting dalam pengukuran biaya Setiap biaya tersebut dicatat dan diakumulasikan saat manajemen membebankan biaya ke persediaan, menyiapkan laporan keuangan, merencanakan dan mengendalikan biaya, membuat perencanaan dan keputusan strategis, memilih di antara alternatif, memotivasi karyawan, dan mengevaluasi kinerja.

B. Objek Biaya
Suatu objek biaya (cost object), atau tujuan biaya (cost objective), didefinisikan sebagai suatu item atau aktivitasnya yang biayanya diakumulasikan dan diukur. Berikut adalah item-item dan aktivitas-aktivitas yang dapat menjadi objek biaya :
Produk Proses
Batch dari unit-unit sejenis Departemen
Pesanan pelanggan Divisi
Kontrak Proyek
Lini Produkl Tujuan Strategis

Konsep dari objek biaya adalah suatu terobosan ide di akuntansi. Pemilihan objek biaya memberikan jawaban atas pertanyaan paling mendasar tentang biaya: biaya dari apa.? Karena begitu banyak penemuan, perencanaan, dan pengendalian biaya, sistem akuntansi biaya bersifat multidimensi. Misalnya, adalah perlu untuk membebankan baya kesetiap unit produksi , tetapi juga perlua untuk merencanakan dan mengendalikan biaya yang menjadi tanggung jawab manajer individual, berdasarkan departemen, geografis atau fungsional. Desain dari sistem akuntansi biaya dan implementasinya harus memperhatikan kebutuhan yang beragam.
  1. Kemampuan untuk Menelusuri (Traceability) Biaya ke Objek Biaya
Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar bergantung pada kemampuan untuk menelusuri (traceability) biaya terhadap objek biaya. Kempuan untuk menelusuri biaya menentukan seberapa objektif, dapat diandalkan, berarti ukuran biaya yang dihasilkan, dan seberapa yakinnya pengambil keputusan dalam memahami dan mengedalikan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan.
Untuk mengilustrasikan tingkat kemampuan penelusuran yang berbeda-beda disepanjang kontinum, objek biaya didefinisikan sebagai satu unit produk. Definisi ini adalah yang paling umum digunakan, misalnya, ketika istilah biaya langsung dan biaya tidak langsung digunakan tanpa objek biaya tertentu, sudah menjadi tradisi untuk mengasumsikan bahwa satu unit produk adalah objek biayanya. Di antara perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah memandang informasi akuntansi biaya sebagai senjata kompetitif, dan telah memulai untuk memeriksa dan merestruksikan sistem akuntansi biaya mereka, terdapat kecendrungan untuk mengandalkan kemampuan untuk menelusuri sebagai dasar paling untuk mengklafisikan dan memahami biaya.

  1. Sistem Informasi Akuntansi Biaya
Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba, menetapkan target departemen untuk manajemen menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektifitas rencana, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasi dan memilih strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi.
Sistem Informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga manajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban. Sistem Informasi sebaiknya memfokuskan perhatian manajemen. Beberapa aspek signifikan dari kinerja mungkin saja sulit untuk diukur, sementara faktor-faktor yang lebih mudah diukur namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar atau menekankan secara berlebihan pada aktivitas-aktivitas yang salah. Beberapa persyaratan untuk pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh kekuatan di luar organisasi. Persyaratan Hukum, undang-undang dan kontraktual harus dipenuhi oleh sistem yang efektif secara biaya.
E. Daftar Akun (Chart of Accounts)
Setiap organisasi laba dan nirlaba, tidak peduli ukuran dan kompleksitasnya, harus memiliki sejenis sistem akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat berfungsi, data dikumpulkan, diidentifikasikan, dan diberi kode untuk pencatatan dalam jurnal dan pembukuan ke akun-akun buku besar. Prasyarat untuk memenuhi tugas tersebut secara efesien adalah daftar akun (chart of accounts) yang didesain dengan baik untuk mengklasifikasikan biaya dan beban.
Daftar akun biasanya dibagi menjadi dua bagian : akun-akun neraca untuk aktiva, kewajiban dan modal; dan laporan laba rugi untuk penjualan, harga pokok penjualan, overhead pabrik, beban pemasaran, beban administratif, dan beban serta pendapatan lain-lain. Daftar akun yang singkat diilustrasikan sebagai berikut, menggunakan nomor akun tiga digit yang sederhana :
AKUN-AKUN NERACA (100-200)
Aktiva Lancar (100-129)
Aktiva Tetap ( 130-129)
Aktiva Tak Berwujud (170-179)
Kewajiban Lancar (200-219)
Kewajiban Jangka Panjang (220-229)
Modal (250-299)

AKUN-AKUN LAPORAN LABA RUGI (300-899)
Penjualan (300-349)
Harga Pokok Penjualan (350-399)
Overhead Pabrik ( 400-499)
Beban Pemasaran (500-599)
Beban Administratif (600-699)
Beban Lain-Lain (700-749)
Pendapatan Lain-Lain (800-849)
Pajak Penghasilan (890-899)

F. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti data biaya. Klasifikasi biaya yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini :
  1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
  2. Volume Produksi
  3. Departemen, Proses, pusat biaya (cosrt center), atau subdivisi lain dari manufaktur
  4. Periode akuntantsi
  5. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi

Biaya dalam hubungannya dengan Produk
Biaya Manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah darti tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama(prime cost). Tenaga langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.

manajemen

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU

Manajemen produksi (yang disebut juga manajemen operasi) adalah manajemen atas proses dimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Situasi Cell One Company, yang memproduksi dan menjual telepon genggam. Cell One Company harus memutuskan:
Sumber daya manusia atau sumber daya lain apakah yang dibutuhkan untuk memproduksi telepon-telepon genggamnya?
Dimanakah perudahaan sebaiknya memproduksi telepon genggamnya?
Apakah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengendalikan mutu produksinya?
Bagaimana perusahaan dapat memproduksi telepon genggamnya secara lebih efisien?
Sumber Daya yang Digunakan Dalam Proses Produksi
Manajemen produksi (production management) yang efektif atau manajemen operasi (operations management)-ditujukan untuk mengembangkan proses produksi yang efisien (relatif rendah biayanya) dan bermutu tinggi guna menghasilkan produk arang dan jasa yang lebih spesifik. Manajemen produksi akan dapat mencapai efisiensi dengan menentukan secara tepat jumlah bahan baku yang akan digunakan, kombinasi sumber daya yang tepat, pembagian pekerjaan yang tepat, pembagian pekerjaan yang tepat, dan urutan-urutan pekerjaan yang tepat.
Berbagai sumber daya utama yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksi adalah sumber daya manusia (karyawan), bahan baku, dan sumber daya-sumber daya lainnya (misalnya: bangunan, mesin, dan peralatan)
Mengombinasikan berbagai sumber daya untuk produksi
Para manajer menggabungkan berbagai sumber daya dengan menggunakan stasiun-stasiun kerja dan lini perakitan. Stasiun kerja (work station) adalah area dimana satu atau beberapa orang karyawan diberi pekerjaan tertentu. Stasiun kerja membutuhkan mesin dan peralatan sekaligus juga karyawan.
Memilih Lokasi
Salah satu keputusan yang sangat penting dalam manajemen produksi adalah pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi, yaitu:
Biaya ruang kerja
Biaya tenaga kerja
Insentif pajak
Akses transportasi
Pasokan tenaga kerja


Mengevaluasi Kemunkinan-Kemungkinan Lokasi
Di beberapa lokasi, penyewaan tempat dapat sangat restriktif dan mungkin membutuhkan jaminan dalam jumlah besar yang akan hilang jika bisnis memutuskan untuk pindah.
Gerai-gerai starbucks biasanya berlokasi di tempat-tempat dimana banyak orang berlalu lalang, seperti misalnya daerah pusat kota, pusat-pusat ritel pinggir kota, gedung-gedung perkantoran, dan kampus-kampus perguruan tinggi.
Memilih Design dan Tata Ruang
Desain (design) menunjukan ukuran dan struktur dari pabrik atau kantor. Tata ruang (layout) adalah pengaturan mesin dan peralatan dalam pabrik atau kantor tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain san tata ruang:
Karakteristik lokasi
Proses produksi
Kapasitas produksi yang diinginkan
Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi (production contol), yang antara lain meliputi:
Pembelian bahan baku
Pengendalian persediaan
Pengaturan rute
Penjadwalan
Pengendalian mutu
Pembelian Bahan Baku
Para manajer akan melakukan pekerjaan-pekerjaan berikut ini ketika membeli persediaan. Pertama, mereka harus memilih pemasok. Kedua, mereka mencoba untuk mendapatakan potongan harga. Ketiga, mereka akan memutuskan apakah sebagian pekerjaan produksi dapat didelegasikan kepada pemasok.
Memilih pemasok bahan baku
Dalam melakukan pilihan diantara beberapa pemasok, perusahaan akan mempertimbangkan berbagai karakteristikseperti misalnya harga, kecepatan, mutu, pelayanan, dan ketersediaan kredit. Pendekatan umum dalam mengevaluasi pemasok adalah dengan pertama-tama mendapatkan harga dari masing-masing pemasok. Kemudian masing-masing pemasok akan dimintai satu contoh produk dan diperiksa mutunya. Lalu pemasok-pemasok ini akan dimintai informasi lebih lanjut mengenai kecepatan pengiriman dan jaminan pelayanan jika terjadi masalah dalam pengiriman. Prusahaan kemudian dapat menguji salah satu pemasok dan mengevaluasi kendalanya selama beberapa waktu.
Salah satu pertimbangan yang lain adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan suatu sistem pemesanan berbasis internet.
Mendapatkan potongan harga
Perusahaan yang membeli bahan baku dalam jumlah yang besar terhadap pemasok mungkin akan mendapatkan diskon atas bahan baku tersebut.
Mendelegasikan produksi kepada pemasok
Perusahaan-perusahaan manufaktur pada umumnya menggunakan outsourching, yaitu: perusahaan membeli bagian-bagian produk dari pemasok dan bukannya memproduksi bagian-bagian terebut sendiri.
Pembayaran secara elektronik terhadap pemasok
Setelah menerima pesanan persediannya, perusahaan akan memberikan instruksi kepada pihak bank untuk mentransfer pembayaran dari rekeningnya.

Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan (inventory control) adalah proses pengelolaan persediaan pada tingkat yang akan meminimalkan biaya. Pengendalian mengharuskan adanya:
Pengendalian persediaan bahan baku
Perencanaan kebutuhan bahan baku
Pengendalian persediaan barang dalam proses
Pengendalian persediaan barang jadi
Dampak teknologi pada pengendalian persediaan
Pengaturan Rute
Pengaturan rute (routing) adlah urut-urutan (atau rute) pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi suatu produk.
Penjadwalan
Penjadwalan (scheduling) adalah tindakan penentuan periode waktu untuk masing-masing pekerjaan dalam proses produksi. Jadwal produksi (production schedule) adalah rencana penentuan waktu dan volume pekerjaan-pekerjaan produksi.
Penjadwalan adalah suatu hal yang bermanfaat karena akan mementuka jumlah produksi yang diharapkan yang seharusnya dapat dicapai di setiap stasiun kerja selama satu hari atau satu minggu.
Dampak teknologi terhadap penjadwalan produksi
Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjadwalan produksinya. Penjadwalan produksi juga sedang ditingkatkan melalui penggunaan sistem berbasis komputer yang disebut sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP). Tingkat integrasi yang tinggi memungkinkan setiap pengguna di perusahaan menjadi lebih terinformasi mengenai sumber daya yang dan komitmen yang dimilikinya.
Penjadwalan proyek-proyek khusus
Selain satu metode penjadwalan pekerjaan untuk proyek khusus adalah dengan menggunakan diagram Gantt (Gantt chart) yaitu dengan menggambarkan perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan dalam proses produksi.
Metode penjadwalan yang lain untuk proyek khusus adalah teknik evaluasi dan peninjauan program (program evaluation and review technique-PERT), yaitu menjadwalkan pekerjaan-pekerjaan dengan cara yang akan meminimalkan penundaan-penundaan yang terjadi dalam proses produksi. PERT meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengidentifikasian beragam jenis pekerjaan yang terkait dLm proses produksi.
2. Penyusunan pekerjaan dalam urutan yang harus dilakukan, urutan ini dapat dilambangkan dalam diagram dengan panah-panah yang menggambarkan jalur atau urutan proses produksi.
3. Pengestimasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Pengendalian Mutu
Mutu (quality) dapat didefinisikan sebagai tingkat sampai sejauh mana produk atau jasa dapat memenuhi keinginan stsu harapan para pelanggan. Pengendalian mutu (quality control) adalah proses memastikan apakah mutu dari suatu produk atau jasa telah memenuhi tingkat mutu yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan-perbaikan (jika ada) yang dilakukan dalam proses produksi. Mutu dapat diukur dengan menilai berbagai karakteristik (seperti misalnya seberapa lama produk tersebut dapat bertahan) yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tindakan mengawasi dan meningkatkan mutu produks dan jasa yang dihasilkan pada umumnya disebut manajemen mutu total (total quality management-TQM) yang pertama kali dikembangkan oleh W. Edwards Deming, dianatara beberapa panduan utama TQM dalam peningkatan mutu terdapat beberapa hal sebagai berikut: (1) memberiksn pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dan karyawan yang mereka butuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan mereka, (2) mendorong para karyawan untuk bertanggung jawab dan memberikan kepemimpinan, dan (3) mendorong seluruh karyawan untuk mencari cara-cara yang akan dapat meningkatkan proses produksi.
Pengendalian oleh Teknologi
Motorola dan perusahaan lainnya menggunakan computer untuk menilai mutu. Computer dapat menentukan apakah setiap komponen dari suatu produk banya memenuhi standar mutu yang spesifik. Mesin yang dikendalikan oleh computer memiliki sensor-sensor elektronik yang dapat menemukan bagian-bagian yang rusak.
Pengendalian oleh karyawan
Perusahaan juga banyak menemukan karyawannya untuk menilai mutu.
Pengendalian melalui pengambilan cobtoh
Perusahaan juga dapat menilai mutu dengan pengambilsn contoh (sampling), atau memilih secara acak sebagian produk yang diproduksi dan melakukan pengjian untuk memastikan bahwa produk telah memenuhi standar mutu.
Pengendalian melalui Pengawasan Keluhan
Mutu sebaknya dinilai tidak hanya ketika produk tersebut diproduksi melainkan produk tersebut terjual.
Memperbaiki Kekurangan
Tujuan dari proses pengendalian mutu adalah tidak hanya untuk mendeteksi kekurangan mutu tetepi juga memperbaikinya. Masalah yang terjadi mungkin dapat disebabka oleh salah satu dari faktor-faktor berikut: bahan baku yang tidak memenuhi syarat, mutu pekerjaan karyswan yang rendah, atau rusaknya mesin dan peralatan.
Para Pemenang Malcolm Baldrige National Quality Awards
Cat Financial adalah suatu bisnis yang mendanai pesanan-pesanan peralatan dari caterpillar dalam jumlah besar.

Metode- Metode untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi
Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksinya, yaitu denagan menghasilkan jumlah output dan tingkat mutu yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah.
1. Teknologi
2. Skala ekonomis
3. Restrukturisasi

Teknologi

Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksinyadengan menerapkan teknologi baru. Mesin-mesin baru yang menggunakan teknologi yang telah dikembangkan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih cepat.
Karena mesin dapat lebih murah biayanya daripada sumbr daya manusia,maka otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi. Sebagai contohnya:
1. Banyak perusahaan seperti Albertson’s (rantai toko bahan makanan) dan Home Depot telah meningkatkan efisiensi produksinya melalui penggunaan teknologi komputer.
2. Beberapa rumah sakit menggunakan robot farmasi yang memeriksa dan mengambil persediaan obat.
3. Berbagai perusahaan manufaktur menggunakan komputer yang semakin canggih yang bisa mempercepat waktu penyelesaian berbagai jenis pekerjaan .

Skala Ekonomis
Skala ekonomis (economics of scale) yaitu biaya rata-rata yang lebih rendah yang timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar. Ada dua jenis biaya yang terkait dalam produksi suatu produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed costs) adalah beban-beban operasi yang tidak mengalami perubahan sebagai akibat dari jumlah produk yang diproduksi. Contohnya: biaya sewa sebuah pabrik tidak akan dipengaruhi oleh jumlah produksi yang diproduksi disana. Biaya variabel (variable cost) adalah beban-beban operasi yang berubah secara langsung mengikuti jumlah produk yang diproduksi.
Restrukturisasi
Restrukturisasi (restructurisation) berkaitan dengan perubahan proses produksi sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi. Banyak perusahaan juga melakukan rekayasa ulang (reengineering) yaitu perancangan ulang struktur organisasi dan operasi sebuah perusahaan. Rekayasa ulang dapat mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan kecil, seperti misalnya: pengubahan prosedur yang digunakan untuk menerima pesan telepon atau mengirimkan paket.
Perampingan
Ketika perusahaan melakukan restrukturasi, pada umumnya perusahaan juga akan melakukan memiliki akibat-akibat yang merugikan, yaitu:
1. mungkin ada biaya-biaya ayang terkait dengan penghilangan posisi-posisi jabatan.
2. Mungkin akan terdapat biaya yang dapat dikaitkan dengan pelatihan beberapa karyawan yang masih ada yang mengalami perluasan tanggung jawab.
3. Perampingan dapat menyebabkan terjadinya penurunan mutu.

Integrasi Pekerjaan-Pekerjaan Produksi
Proses produksi terdiri atas pekerjaan-pekerjaan yang saling berkaitan. Jika salah satu pekerjaan produksi mengalami kegagalan, maka jadwal produksi secara keseluruhan akan ikut terpengaruh. Oleh sebab itu perusahaan akan mengawasi apa yang disebut sebagai rantai pasokan (supply chain).
Untuk dapat mengetahui seberapa banyak integrasi yang dibutuhkan, mari kita lihat beberapa contoh berikut:
Setelah satu perusahaan pembuat mobil menentukan lokasi untuk pelaksanaan produksi, maka perusahaan akan merekrut karyawan dan menempatkan mereka ke lini-lini perakitan.
Bahan-bahan baku dikirimkan ke berbagai bagian lini perakitan sehingga mereka dapat dipasang selama proses produksi.
Persediaan bahan baku yang memadai telah dipesan sebelumnya untuk dapat mengakomodasi produksi yang telah dijadwalkan.

Bagaimana Kerusakan Dapat Mengganggu Jalannya Proses Produksi

Terjadinya satu kerusakan dalam salah satu bagian proses akan memperlambat keseluruhan proses produksi. Contohnya yaitu:
1. Mesin yang digunakan oleh para karyawan dalm proses produksi dapat mengalami kerusakan.
2. Bahan baku yang digunakan dalam berbagai stasiun yang berbeda disepanjang lini perakitan tidak diterima tepat pada waktunya.
3. Beberapa orang karyawan yang diberi tugas melakukan pekerjaan pada lini perakitan tersebut jatuh sakit atau terhenti.
4. Pengendalian mutu atas proses dat meminta suatu pekerjan dilakukan ulang.

Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Mahasiswa


BAB I
PENDAHULUAN
    1. LATAR BELAKANG
Fenomena pengangguran yang terjadi di Negara kita merupakan masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah. Terhitung banyak jumlah pengangguran yang terus meningkat tiap harinya. Kondisi tersebut disebabkan karena sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada saat ini. Tingginya tingkat pengangguran menerminkan bahwa suatu bangsa belum mencapai kesejahteraannya. Lalu bagaimana untuk mengatasi masalah tersebut?
Kegiatan kewirausahaan menjadi penopang untuk mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi. Namun sangat disayangkan, unia kewirausahaan di Indonesia sangat tertinggal dengan Negara-negara lain. Mengapa demikian? Karena dunia kewirausahaan di Indonesia lebih mengandalkan otot daripada otak. Kerja keras dibandingkan dengan kerja cerdas.
Dewasa ini kerap kali kita lihat bahwa setiap orang lebih cenderung untuk mencari pekerjaan daripada menciptakan lapangan pekerjaan. Sebagai contoh, fakta yang terjadi banyak sekali lulusan sarjana yang mengikuti tes masuk pegawai negeri sipil. Mereka masih menganggap bahwa menjadi seorang pegawai merupakan langkah utama yang paling tepat untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Membludaknya mahasiswa yang mengikuti tes tersebut bukan merupakan suatu keberhasilan, melainkan masih rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha. Itulah sebabnya mengapa kegiatan kewirausahaan di Negara kita dikatakan tertinggal dengan Negara lain. Oleh karena itu, perlu adanya pembenahan pola pikir. Baik dikalangan pemerintah maupun masyarakat. Untuk itu, masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki bekal ilmu dan kreatifitas yang diperoleh di dunia pekuliahaan sebaiknya memiliki mental berwirausaha dibanding menggantungkan hidup dengan mencari pekerjaan bersama dengan pengangguran lain yang mencari pekerjaan pula.

    1. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dibahas berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:
  1. Apa yang dimaksud dengan entrepreneurship?
  2. Apa keuntungan menjadi entrepreneur?
  3. Bagaimana menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasiswa?
  4. Apa strategi bisnis yang diterapkan?
  5. Bagaimana menjadi entrepreneur yang sukses agar mencapai kesejahteraan?

    1. TUJUAN PENULISAN
  1. Memberikan pengetahuan mengenai entrepreneurship kepada pembaca.
  2. Memberikan pengetahuan mengenai keuntungan menjadi entrepreneur.
  3. Memberikan solusi untuk menumbuhkan jiwa usaha mahasiswa.
  4. Memberikan pengetahuan mengenai strategi bisnis dan kiat sukses menjadi usahawan.


    1. MANFAAT PENULISAN
  1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai kewirausahaan bagi mahasiswa.
  2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha bagi maasiswa.



BAB II
PEMBAHASAN
    1. ENTREPRENEURSHIP
Entrepreneurship (Kewirausahaan), kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat berguna bagi dirinya dan orang lain, serta untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memilikikemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana yang ada dalam pikiran. Rencana tersebut dituangkan dalam suatu tindakan yang berorientasi pada kesuksesan dan kesejahteraan hidup. Maka seorang wirausahawan itu dibutuhkan kreatifitas yang tinggi, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, inovasi, yaitutindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

    1. MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEUR MAHASISWA
Kesuksesan merupakan impian setiap orang dalam hidupnya, tapi apakah kita sudah brusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan tersebut? Kesuksesan tidak akan pernah datang dengan sendirinya kepada kita dan untuk menjadi seorang yang sukses itu tidak mudah. Jadi, kita lah yang harus bertindak dan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Setelah  tamat dari perguruan tinggi, setiap mahasiswa pastilah ingin mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing. Sebagai mana kita ketahui bahwa lowongan pekerjaan jumlahnya tidak sebanding dengan pelamar. Sehingga terdapat banyak pengangguran di negara kita. Jadi apa yang akan dilakukan apabila lamaran tersebut tidak berhasil? Apakah hanya mencari lowongan pekerjaan lain yang seleksinya juga sangat ketat? Kembali ke pola pikir awal, mengapa kita meminta pekerjaan dari orang lain sedangkan kita sendiri bisa menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang banyak.
Tetapi sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki minat yang relatif rendah terhadap kewirausahaan. Padahal mereka mempunyai hard skill dan soft skill untuk berwirausaha. Hard skill dan soft skill tersebut bisa disinergikan dengan cara membentuk mahasiswa-mahasiswa yang berjiwa wirausaha (entrepreneurship). Memupukan jiwa wirausaha ini merupakan langkah efektif yang harus dilakukan oleh universitas-universitas yang ada di Indonesia untuk menyinergikan hard skill dan soft skill sehingga nantinya mahasiswa tidak ada yang bingung setelah lulus dari universitas.
Hal ini juga harus didukung oleh civitas akademika suatu perguruan tinggi, dengan mengadakan atau menyelenggarakan kegiatan yang menyangkut kewirausahaan, contohnya adanya mata kuliah dan praktek kewirausahaan di setiap jurusan serta program kewirausahaan dari masing-masing universitas dan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang rutin diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang lebih ditingkatkan. Dengan adanya program-progran yang mengarah pada peningkatan jiwa kewirausahaan ini, maka mahasiswa akan terbiasa dalam menghadapi proses pencapaian, inisiatif, kepemimpinan, kepercayaan diri, fleksibilitas, dan pembangunan team work dan ini akan menumbuhkan dengan sendirinya kompetensi soft skill dalam individu.
Sedangkan dalam proses pengembangan kompetensi  hard skill, dikampus mahaiswa harus  diberikan mata kuliah kewirausahaan dalam bentuk teori dan praktek lapangan karena  kita sebagi mahasiswa seringkali hanya mendapatkan teori yang begitu banyak tetapi praktek atau pengaplikasian lapangan yang tidak pernah kita lakukan, padahal dengan pengaplikasian lapangan ini justru akan menambah motivasi bagi para mahasiswa dalam membangun jiwa entrepreneur.
Selain itu, untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibtuhkan informasi mengenai keuntngan dalam berwirausaha, agar para pencari kerja khususnya mahasiswa dapat mengubah pola pikirnya untuk membuka lapangan kerja. Berikut beberapa keuntungan yang dapat memotivasi untuk memulai kegiatan bisnis:


  1. Memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan yang diimpikan.
Kebebasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dapat didapatkan saat kita memilih untuk berwirausaha. Kebebasan untuk menentukan tujuan bisnis, kebebasan untuk mengatur rencana jenis bisnis, kebebasan untuk mengatur jadwal operasional usah, termasuk kebebasan untuk menentukan besar laba yang ingin diperoleh.
  1. Laba yang bisa melebihi gaji pegawai
Jika para pegawai menuntut untuk kenaikan gaji, tidak seperti halnya dengan seorang pengusaha. Wirausahawan bisa menentukan sendiri berapa keuntungan yang ingin mereka peroleh. Dengan wirausaha bukan hanya laba materi yang diperoleh, tapi juga memperoleh pengakuan atas keberhasilan usaha yang dijalankan.
  1. Kepuasan akan potensi dirinya
Kebanyakan para pegawai meras bosan atau jenuh dengan pekerjaan yang sama setip harinya. Tapi bagaimana dengan pengusaha? Seorang pengusaha jarang merasa bosan atau jenuh terhadap pekerjaannya. Karena sebuahusaha selalu memberikan tantangan yang dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang. Kreatifitas, semangat kerja, dan impian yang akan dituju selalu memberikan sensasi menyenangkan dalam menjalankan usaha.






  1. Terbuka peluang-peluang baru
Dengan membuka suatu usaha, banyak peluang-peluang baru bagi para pengusaha. Misalnya saja peluang menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, peluang mengembangkan usaha dengan membuka cabang di berbagai kota, serta peluang untuk mencoba usaha baru yang masih berhubungan dengan induk usaha Anda.
  1. Menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat
Kelebihan berwirausah juga bermanfaat bagi masyarakat, karena secara otomatis Anda membantu para pencari kerja untuk mendapaykan pekerjaan. Hal itu juga dapat memberikan keuntungan sosial bagi Anda, karena masyarakat yang telah Anda bantu akan menghargai keberadaan peran Anda sebagai seorang pengusaha, bukan sebagai seorang mahasiswa biasa yang sering dipandang sebelah mata.
Selain universitas, pihak yang paling berperan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri. Apa yang harua dilakukan? Pertama, Mahasiswa harus bisa mensugesti diri sendiri dengan berkata bahwa “aku bisa!” sugesti ini akan memberikan energi positif dalam pribadi dan membuat pikiran menjadi positif, serta berani menghadapi tantangan. Kedua, mahasiswa harus bisa berkumpul dengan pengusaha untuk mengetahui seperti apa dunia kewirausahaan itu. Sehinnga argumen-argumen yang diasumsikan sebelumnya dapat terkoreksi dengan baik. Ketiga, menghilangkan rasa takut untuk berwirausaha.

    1. STRATEGI BISNIS BAGI MAHASISWA
Melakukan bisnis bukan berarti kita melupakan kegiatan utama kita, menuntut ilmu. Ada beberapa tips agar usaha yang kita jalankan berjalan lancar dan penuh dengan kemajuan, yaitu:
Atur Waktu Secara Bijak
Seimbangkanlah dengan membagi waktu. Fokus berarti mengerjakan sesuatu dengan baik dan profesional, setelah selesai lakukan dengan baik dan profesional juga aktivitas lainnya. Aturlah waktu belajar, organisasi, dan bekerja.
Buat Skala Prioritas
Orang sukses lebih sering menggunakan prioritas yang penting dan mendesak, sehingga tugas atau target dapat tercapai lebih cepat dan dengan waktu yang tidak terlalu mendesak. Buatlah kegiatan apa saja yang tergolong penting mendesak, penting dan kurang mendesak.
Belajar lebih Tekun, bekerja Lebih baik
Tekadkanlah untuk belajar dan bekerja keras dan lebih cerdas. Sehingga suatu saat hasil yang didapatkan lebih besar daripada energi yang dikeluarkan.
Jalin Relasi dan Tumbuhkan Kepercayaan
Dengan memiliki banyak relasi dapat mempermudah memajukan usaha. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan dapat saling membantu dalam hal memajukan usaha yang dibangun.
Usaha dan Doa
Manusia hanyalah perencana, namun Tuhanlah pemilik nasib kita. Doa tanpa usaha itu bohong, sedangkan usaha tanpa doa itu sombong. Keseimbangan doa dan usaha menuntun ke jalan kesuksesan.
    1. KIAT MENJADI USAHAWAN YANG SUKSES
  1. Kenali impian
Orang tang sekedar bermimpi tidak akan pernah bisa mendapatkan impiannya. Untuk mendapatkan impian tersebut kita harus beusaha mengenali impian kita. Sebagai contoh, semua kemudahan dari fasilitas yang kita gunakan saat ini dulunya hanyalah sebuah impian dari orang-orang yang telah menemukan dan menciptakannya. Orang-orang ini berusaha untuk mengenali mimpi mereka dan percaya bahwa mimpi-mimpi mereka bias diwujudkan. Jadi intinya, jangan pernah pesimis sebelum berusaha. Walaupun ide yang kita ingin wujudkan dianggap aneh oleh orang lain, kita harus tetap optimis kalau kita bias. Hidup mengejar impian dan menjadi ornag seperti apa yang kita inginkan sendiri, jauh lebih baik, mulia, dan bahagia daripada menjadi orang yang menjalani kehidupan seperti yang orang lain harapkan dan tentukan
  1. Ambil langkah pertama
Seperti yang disebutkan di atas, orang yang sekedar bermimpi tidak akan pernh mendapatkan impiannya. Jadi, wujudkan mimpi dengan tindakan. Langkah pertama yamg paling tepat adalah mengumpulkan berbagai informasi yang cukup untuk membuka jalan kea rah impian kita. Namun ingat, melihat beberapa kasus yang terjadi akibat kesalahan informasi, kita harus lebih berhati-hati. Jangan mudah tergoda pada hal-hal yang kelihatannya serba mudah dan instan
  1. Bersedia belajar
Pendidikan yang diperoleh selam kuliah tidaklah cukup. Selain berpendidikan, kita juga harus memiliki keterampilan. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa di dunia ini orang justru menjadi sukses bukan karena pendidikan tetapi karena keterampilannya. Oleh karena itu, jangan sungkan atau malu untuk beljar keterampilan-keterampilan baru yang akan semakin mendekatkan dengan impian. Jangan jadikan uang sebagai tujuan utama, karena ketika kita semakin layak menjadi sukses, uang akan mengalir dan mengikuti dengan sendirinya.
  1. Ciptakan sebuah system
Agar mudah mengevaluasi perkembangan bisnis yang dijalankan, maka perlu adanya sebuah system. Jadi kita harus bisa menciptakan sebuah system tersebut, yaitu Standard Operating System (SOP). SOP itu sendiri adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yangmemiliki suatu prosedur pasti atau terstandarisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap system manajemen yang baik selalu didasari oleh SOP.
  1. Kembangkan jaringan
Kesuksesan tidak akan didapat tanpa ada bantuan dari pihak lain. Jadi, kembangkan jaringan seluas-luasnya. Saat ini, siapa yang paling luas dan berkualitas jaringan yang dimilikinya, maka akan semakin sukses dia. Membangun jaringan yang hanya tidak sekedar luas tetapi berkualitas merupakan suatu hal yang paling dibanggakan dan diandalkan oleh entrepreneur manapun.
  1. Pengorbanan
Pengorbanan yang dimaksud disisni adalah investasi. Dimana saat berinvestasi kita rela berkorban untuk tidak membelanjakan uang yang kita miliki saat ini demi harapan akan perkembangan hasilnya di masa depan. Demikian juga dalam investasi waktu dan energy.
  1. Konsisten
Ada saat dalam menjalankan bisnis seakan-akan mendadak menjadi buntu. Cahaya gairah yang tadinya terang-benderang tiba-tiba meredup. Baik karena suatu alasan atau bahkan tidak diketahui alasannya kenapa.
Banyak calon-calon bintang berguguran pada fase ini, ketika komitmen mereka diuji, ketika daya tahan fisik dan mentalnya diuji, mereka kalah. Sehingga mereka tidak layak melihat impian mereka menjadi nyata. Yang paling menyedihkan kebanyakan mundur justru ketika impian telah tinggal sejangkauan lagi. “Saat paling gelap di malam hari adalah saat menjelang fajar”, demikian sebuah ungkapan bijak. Jika langkah anda mulai tersandung, ingatlah kembali impian anda.
  1. Impian menjadi nyata
Kini semua perjuangan yang dilakukan untuk meraih impian telah tercapai. Jika ada tetes air mata dan luka di masa lalu, kini menjadi kenangan dan kisah yang manis dan menjadi motivator bagi generasi bintang berikutnya.
Betapa bahagianya menjadi orang seperti yang kita inginkan. Betapa bahagianya dapat menjalani kehidupan sesusai dengan pilihan sendiri. Betapa bahagianya mengetahui bahwa kebahagiaan ini buah dari perjuangan sendiri. Dan yang paling membahagiakan adalah sekarang kita dapat membagi kebahagiaan ini kepada keluarga, orang-orang yang kita cintai, sahabat dan lingkungan kita…
Dan sekarang kita juga sadar bahwa ketika kita bermimpi meraih bintang, dan kita benar-benar telah berjuang untuk mewujudkannya, walau mungkin nanti bintang itu tidak teraih, tapi kita tidak akan sekedar mendapatkan lumpur.

















BAB III
PENUTUP
    1. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Faktor penyebab utama minimnya kewirausahaan pada mahasiswa adalah rendahnya minat dan tidak ada wadah untuk menyalurkan bakat di bidang wirausaha.
b) Kesadaran dari dalam diri mahasiswa merupakan faktor terpenting untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
c) Perhatian dan kebijakan-kebijakan dari pihak kampus diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi kurangnya kewirausahaan.

    1. SARAN
Dari kesimpulan di atas dapat diberikan saran sebagai berikut;
a) Mahasiswa harus menyadari arti penting dari wirausaha agar jiwa wirausaha itu dapat tumbuh dalam diri mahasiwa.
b) Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wirausaha dalam bentuk nyata sehingga dapat memberi manfaat baik untuk pribadi, universitas dan negara Indonesia.
  1. Segenap komponen kampus hendaknya memberikan saran dan prasarana untuk mendukung kewirausahaan.

About me......

Foto Saya
blog asal gawe.. cukurukukkuk
i'am not perfect girl, i'am just a simple girl
Lihat profil lengkapku